Today

Proyek Cor Jalan Desa Mayahan Blok Makam Buyut Urang Disorot

boniterbitjabar

Ketiadaan papan ini membuat publik tidak mengetahui asal-usul dan besaran dana yang digunakan, sehingga memicu kecurigaan bahwa proyek ini sengaja disembunyikan
Ketiadaan papan ini membuat publik tidak mengetahui asal-usul dan besaran dana yang digunakan, sehingga memicu kecurigaan bahwa proyek ini sengaja disembunyikan

TERBITJABAR.COM |​INDRAMAYU – Proyek pengerasan jalan poros desa dengan metode cor beton di Blok Makam Buyut Urang, Desa Mayahan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, menuai sorotan tajam.

Pelaksanaan proyek ini dinilai jauh dari standar pengerjaan umum dan sangat minim transparansi, memunculkan dugaan kuat sebagai “Proyek Siluman.” Berdasarkan pantauan di lokasi pada Sabtu (25/10/2025),

Sejumlah kejanggalan terdeteksi yang mengindikasikan adanya upaya menyembunyikan informasi dari pengawasan publik.

​Kejanggalan utama adalah tidak adanya Papan Informasi Proyek.

Papan yang seharusnya memuat detail penting seperti sumber anggaran, nominal, volume pekerjaan, dan nomor kontrak, tidak ditemukan di sekitar lokasi.

Ketiadaan papan ini membuat publik tidak mengetahui asal-usul dan besaran dana yang digunakan, sehingga memicu kecurigaan bahwa proyek ini sengaja disembunyikan.

​”Proyek ini terkesan sangat tertutup. Sampai saat ini, sumber anggaran dari mana dan siapa pelaksananya tidak diketahui. Ini sudah terang-terangan menunjukkan praktik yang bisa merugikan negara,” ujar seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.

​Pelaksanaan Teknis Diragukan
​Selain masalah transparansi, kualitas pengerjaan proyek juga dipertanyakan.

Pondasi jalan terlihat dikeruk dalam untuk pengambilan sampel coring

Penggunaan Plastik dasar tidak maksimal, ditemukan bahwa lapisan dasar begisting tidak dilapisi plastik secara merata.

Plastik sangat penting untuk mencegah air semen cepat meresap ke tanah, yang dapat mempercepat pengeringan dan memaksimalkan kekuatan beton.

Permukaan lapisan dasar, dari hasil pengurukan batu, terlihat tidak rata dan bahkan dibiarkan berlubang di beberapa bagian. Kondisi ini dikhawatirkan akan mempengaruhi ketahanan dan umur jalan cor beton.

​Upaya konfirmasi kepada pihak pelaksana proyek juga menemui jalan buntu.

Seluruh pekerja tidak mengetahui pemborong atau pelaksana kegiatan proyek pada hari Sabtu (25/10/2025).

Saat ditemui di lokasi, seorang pekerja yang mengaku sebagai kepala tukang hanya memberikan jawaban singkat dan sederhana terkait detail proyek.

​”Kami tidak tahu (detail proyek), kami hanya sebagai tukang kerja,” jawabnya singkat.

Jawaban tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa proyek ini dilaksanakan secara tertutup tanpa adanya penanggung jawab yang jelas di lapangan.

​Hingga berita ini diterbitkan pada Sabtu, 25 Oktober 2025, belum ada klarifikasi resmi dari pihak pelaksana proyek maupun Pemerintah Desa Mayahan terkait dugaan ‘proyek siluman’ dan minimnya standar pengerjaan di Jalan Makam Buyut Urang tersebut.

Publik menuntut agar instansi terkait segera turun tangan untuk melakukan audit dan memastikan proyek yang menggunakan anggaran publik ini berjalan sesuai aturan dan standar kualitas.

Related Post

Tinggalkan komentar