TERBITJABAR.COM | INDRAMAYU — Di balik hiruk-pikuk aktivitas akademik Kampus Akamigas Balongan, tersimpan kisah pilu seorang ibu pemilik warung kecil yang berkali-kali menjadi korban kejahatan.
Maemunah, warga Desa Pekandangan, Kabupaten Indramayu, hanya bisa menahan getir saat warung mungil miliknya yang berada di pinggir Akamigas itu kembali dibobol maling, kerugian kurang lebih mencapai lebih dari Rp70 juta.
Warung sederhana yang menjadi sumber nafkah utama Maemunah ini bukan hanya dirampas barang dagangannya, tapi juga kepercayaannya terhadap sesama, Dalam wawancara eksklusif Pada Hari Jumat, (22/8/2025).
Maemunah mengungkapkan modus licik para pelaku yang berpura-pura menjadi petani.
“Katanya mau beli tujuh bungkus kopi buat orang sawah, minta dua bungkus rokok, dan bensin eceran. Tapi habis itu kabur, nggak balik lagi,” tutur Maemunah dengan mata berkaca-kaca.
Tak berhenti di situ, warung yang berada jauh dari keramaian desa menjadi sasaran empuk oknum tak bertanggung jawab.
Berkali-kali, Maemunah harus merelakan dagangannya dibawa kabur tanpa bayaran. Bahkan, ia pernah dibuntuti dua orang misterius.
Malam itu ia pulang ke rumah, dan esok paginya warungnya sudah porak poranda motor raib, rokok lenyap, dan salon aktif yang baru dibeli pun ikut digasak.
“Saya cuma bisa pasrah. Tapi ini bukan sekali dua kali. Sudah sering. Saya rugi besar, sampai Rp70 juta,” ucapnya lirih.
Kisah Maemunah bukan sekedar cerita tentang pencurian. Ini adalah potret nyata perjuangan rakyat kecil yang bertahan di tengah ketidak pastian.
Warung yang sebagai ladang penghasilan bukan hanya tempat jualan, tapi simbol harapan dan kerja keras. Kini, harapan itu tercabik oleh ulah segelintir orang yang tak punya hati.














