TERBITJABAR.COM | INDRAMAYU— Serangan hama tikus yang semakin merajalela membuat para petani di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, mengambil langkah ekstrem.
Hampir seluruh pemilik sawah di wilayah tersebut memasang jebakan listrik di lahan pertanian mereka sebagai upaya perlindungan terhadap tanaman padi.
Dari pantauan dilapangan, menunjukkan bahwa jebakan ini berupa kabel beraliran listrik yang direntangkan di sepanjang sawah dari sudut ke sudut, Pada Hari Jum’at (29/8/2025).
Tujuannya jelas, untuk mencegah tikus masuk dan merusak dengan memakan bibit tanaman padi.
Menurut keterangan beberapa petani, arus listrik yang digunakan cukup kuat hingga mampu membunuh tikus yang terkena sengatan.
Untuk menghindari kecelakaan, para petani menandai area jebakan dengan lampu bohlam berwarna merah, kuning, atau biru di sudut-sudut sawah.
Penanda tersebut, dimaksudkan agar warga dan sesama petani mengetahui bahwa area tersebut dialiri listrik tegangan tinggi.
Namun, di balik efektivitasnya, metode ini menyimpan risiko yang serius.
Beberapa insiden memilukan telah terjadi, di mana petani sendiri menjadi korban sengatan listrik saat berada di sawah.
Hal ini justru, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan memunculkan pertanyaan tentang keamanan dari sistim kerja alat setrum tersebut.
“Tikus memang berkurang, tapi kalau tidak hati-hati, kita sendiri bisa celaka,” ujar salah satu petani yang enggan disebutkan namanya.
Kasus ini menjadi contoh nyata bahwa inovasi lokal dalam menghadapi hama perlu diimbangi dengan edukasi dan pengawasan.
Pemerintah daerah kabupaten Indramayu dan dinas pertanian diharapkan segera turun tangan untuk memberikan solusi yang lebih aman dan berkelanjutan.
