TERBITJABAR.COM | INDRAMAYU-Semangat petani di Desa Telagasari, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, kembali menghidupkan lanskap sawah yang mulai hijau dengan kegiatan tandur tradisi turun-temurun menanam benih padi secara mundur yang dilakukan dengan penuh kekompakan sejak usai salat subuh.
Musim tanam padi kedua telah dimulai. Di pagi yang masih berselimut embun, petani tampak beriringan menuju sawah, menyingsingkan lengan dan menyemai harapan di setiap langkah mereka.
Pemandangan harmonis itu menjadi potret dedikasi petani terhadap lahan yang menjadi sumber penghidupan mereka sejak masa leluhur.
Sebagian besar lahan pertanian di Telagasari kini telah ditanami benih padi yang berhasil ditanam untuk jangka enam bulan mendatang.
Jika cuaca bersahabat, dalam kurun waktu enam bulan ke depan, benih tersebut akan tumbuh menjadi padi unggulan yang siap dipanen.
Di antara para petani, tampak sosok Ibu Ipah (57), seorang pekerja harian lepas yang turut terjun ke sawah milik orang lain. Ia mengaku telah menjalani profesi ini sejak sebelum memiliki cucu, dan hingga kini, meski usianya telah senja, ia masih teguh menanam padi.
“Tandur ini sudah saya jalani sejak lama, dari sebelum punya cucu sampai sekarang cucu saya sudah besar,” ujarnya sambil menunduk menanam benih, seolah menyatu dengan tanah yang telah lama menjadi saksi ketekunan dan ketabahan.
Musim tanam bukan sekadar rutinitas tahunan bagi para petani Telagasari ini adalah ritual kehidupan, ikatan emosional dengan bumi yang memberi nafkah, dan simbol ketahanan masyarakat agraris di tengah perubahan zaman.
