TERBITJABAR.COM | INDRAMAYU – Panen Raya di Kabupaten Indramayu sudah mulai rameh, ribuan hektare sawah hampir serentak sudah di panen, Pada Hari Kamis (2/10/2025).
Dari pantauan media terbitjabar.com,
Masuk awal bulan Oktober 2025, Ribuan Hektare sawah sudah mulai serentak dipanen, setidaknya daerah yang sudah melakukan panen raya yakni Kecamatan Sindang, Kecamatan Cantigi, Kecamatan Arahan, Kecamatan Balongan.
Kendati demikian, masih ada beberapa daerah di Kabupaten Indramayu yang belum semua dipanen, namun sampai akhir tahun ini, adalah puncak dari panen raya tersebut melihat musim hujan sudah mulai turun.
Harga jual Gabah kering di kisaran harga Rp. 6.500 sudah membuat petani kabupaten Indramayu sudah memberikan keuntungan yang layak dan menjadi angin segar bagi petani di tengah tingginya biaya produksi pertanian tahun ini.
Warih, Petani asal desa tegalurung balongan mengatakan, tingginya biaya untuk kebutuhan pertanian seperti orea,dan kebutuhan menjelang panen.
Sewa Combine, atau mesin grabagan dan jasa pengakut sudah lumayan tinggi, namun dengan harga jual gabah di kisaran Rp.6.500 masih memberikan keuntungan untuk kami sebagai petani.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut, tak lepas dari arahan dan keberpihakan Presiden Prabowo Subianto kepada para petani.
“Alhamdulillah, berkat arahan Presiden Prabowo dan kerja nyata semua pihak, lahan yang selama 35 tahun ke belakang ini hanya bisa sekali tanam sekali panen, kini bisa dua kali tanam dan dua kali panen,” kata Wamentan Sudaryono.
Saat memberikan arahan, Wamentan Sudaryono menjelaskan bahwa lahan seluas kurang lebih 2.000 hektare di kawasan kabupaten Indramayu sebelumnya tak bisa ditanami karena terkendala air. Namun, melalui pompanisasi, perbaikan jaringan irigasi, serta pendampingan lintas sektor dari TNI, Polri, Kementerian PU, dan pemerintah daerah, lahan itu kini menjadi produktif kembali.
“Dengan adanya perlakuan-perlakuan khusus, baik irigasi, pompanisasi, dan seterusnya, wilayah yang luasnya kurang lebih 2 ribu hektare ini bisa panen pada hari ini, yaitu kita tanam dua kali dan panen dua kali di tahun ini, Setelah panen, kita lihat, harapannya kalau bisa ditanami padi lagi atau palawija,” jelasnya, pada rabu 24 september 2025 yang lalu.
Ia menjelaskan bahwa apa yang dilakukanya, merupakan bagian dari strategi intensifikasi guna meningkatkan produktivitas pertanian.
Dengan strategi ini, indeks pertanaman (IP) ditingkatkan dari IP 100 menjadi IP 200 ataupun IP 300.
					













