TERBITJABAR.COM | JAKARTA – Kabar gembira datang dari sektor pertanian Indonesia. Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada September 2025 tercatat kembali meningkat, menunjukkan adanya perbaikan signifikan dalam kesejahteraan petani.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), NTP nasional mencapai 124,36, mencatatkan kenaikan sebesar 0,63% dibandingkan dengan bulan Agustus 2025. Kenaikan angka NTP ini merupakan indikator positif.
Ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan harga yang diterima oleh petani jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan harga kebutuhan yang mereka bayarkan (indeks biaya hidup dan modal usaha), yang secara langsung meningkatkan daya beli dan kesejahteraan mereka.
Perkebunan dan Peternakan Jadi Motor Utama
Peningkatan NTP ini utamanya ditopang oleh kinerja gemilang dari dua subsektor utama, Perkebunan Rakyat dan Peternakan. Beberapa komoditas unggulan berperan besar dalam mendorong kenaikan ini, antara lain kopi, Kelapa Sawit,Cabai Merah, karet, Ayam Ras, Produksi Beras Melonjak, Ketahanan Pangan Kian Kuat.
Tak hanya NTP, data produksi pangan juga memberikan optimisme yang kuat. BPS mencatat produksi beras nasional mengalami lonjakan signifikan hingga mencapai 33,19 juta ton.
Angka ini menunjukkan peningkatan lebih dari 12% dibandingkan dengan total produksi tahun sebelumnya.
Kenaikan produksi beras yang substansial ini menjadi bukti nyata bahwa sektor pertanian Indonesia semakin tangguh dan mampu memberikan dampak positif, terutama dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Capaian ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga pangan di pasar dan memberikan kepastian pendapatan bagi para petani.
”Kenaikan NTP dan lonjakan produksi beras ini harus terus didukung dengan kebijakan yang pro-petani.
Ini adalah momentum untuk menguatkan infrastruktur dan rantai pasok agar kesejahteraan petani dapat terus meningkat secara berkelanjutan,” ujar seorang pengamat ekonomi pertanian**
					













