TERBITJABAR.COM | INDRAMAYU — Keterampilan produksi Bambu Biting di Blok Barat Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, suara gesekan bambu terdengar nyaring setiap pagi.
Bukan sekedar bunyi, melainkan irama kehidupan yang terus berdetak dari tangan-tangan terampil para perajin bambu biting kerajinan tradisional yang menjadi napas ekonomi warga setempat.
Pada Rabu (20/8/2025), aktivitas para perajin tampak tak pernah surut. Di antara mereka, sosok Karja (60) tahun berdiri sebagai simbol ketekunan dan warisan budaya.
Mantan tukang ojek pangkalan yang kini sepenuhnya mengabdikan diri sebagai perajin bambu bersama anak dan istrinya, Karja mengolah limbah bambu menjadi biting dan tusuk sate yang siap dijual ke tengkulak. Hasilnya Cukup untuk menopang kebutuhan dapur dan masa depan keluarga.
“Bambu itu harus muda, lentur, dan tidak mudah pecah,” ujar Karja sambil membelah batang bambu menjadi potongan kecil. Prosesnya cepat namun penuh ketelatenan.
Sedikit saja lengah, bambu bisa patah dan usaha pun sia-sia. Dengan modal sederhana satu lonjor bambu panjang yang dipotong menjadi tiga bagian, Karja mampu menghasilkan ratusan tusuk sate dan biting yang kuat, rapi, dan bernilai jual.
Profesi ini telah digelutinya hampir satu dasawarsa. Bukan hanya pekerjaan, tapi warisan turun-temurun yang kini menjadi sumber harapan.
Di tengah gempuran zaman, Karja dan para perajin lainnya tetap setia menjaga tradisi, membuktikan bahwa dari sebatang bambu pun, kehidupan bisa tumbuh dan mengakar kuat.
					














